Karakteristik dan Faktor Risiko Bibir dan Langit-Langit Sumbing di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2018-2021

  • Muhammad Fathi Naufal Ziqri Universitas Andalas
  • Deddy Saputra Departemen Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil
  • Elly Usman Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
  • Alvarino Alvarino Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil
  • Selfi Renita Rusjdi Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
  • Noverika Windasari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
Keywords: bibir, faktor risiko, langit-langit, sumbing

Abstract

Latar Belakang: Sumbing bibir dan langit-langit merupakan salah satu malformasi orofasial yang paling sering terjadi yang meliputi isolated cleft lip, cleft lip with cleft palate, dan isolated cleft palate. Angka kejadian CL/P dipengaruhi oleh faktor etnis, ras, geografis, maupun jenis kelamin. Faktor-faktor risiko CL/P melingkupi usia ibu lanjut, merokok, konsumsi alkohol,  dan defisiensi asam folat..

Objektif: Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui karakteristik sumbing bibir dan langit-langit di RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan rekam medis pasien sumbing bibir dan langit-langit di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2018-2021 serta wawancara dengan keluarga pasien. Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medis RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Maret-September tahun 2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi celah bibir dan langit-langit terbanyak yakni 60,9% untuk cleft lip and palate. Celah bibir yang paling sering ditemukan yakni celah unilateral kiri dengan 36,8%. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan 51,1%. Terdapat 56% pasien yang berasal dari daerah luar Padang. Rata-rata usia saat labioplasty yakni 15,21 bulan dan palatoplasty yakni 30,14 bulan. Terdapat 79,3% dari kehamilan tidak berisiko. Distribusi frekuensi faktor risiko terbanyak yakni paparan asap rokok selama kehamilan trimester pertama dengan 80,4%

Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini didapatkan cleft lip and palate terbanyak. Celah unilateral sisi kiri paling sering ditemukan. Laki-laki lebih banyak ditemukan dibandingkan perempuan. Faktor risiko paling banyak yakni paparan asap rokok dengan kemungkinan penyebab rendahnya kesadaran masyarakat terkait PHBS rumah tangga.

Published
2024-12-22
Section
Research Articles