Modifikasi Diet untuk Penderita Laryngopharyngeal Reflux (LPR)
Sebuah Tinjauan Naratif
Abstract
Latar Belakang. Laryngopharyngeal reflux (LPR) merupakan keadaan terjadinya aliran balik isi lambung ke daerah saluran aerodigestif bagian atas yang menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan. Tatalaksana dengan terapi medikamentosa saja tidak cukup jika tidak menghindari faktor resiko lainnya seperti makanan. Oleh karena itu, studi literatur dilakukan untuk mengetahui pilihan makanan yang dianjurkan untuk terapi LPR.
Objektif. Mengetahui pilihan makanan pada modifikasi diet rendah asam, diet rendah lemak dan minuman alkali untuk penderita Laryngopharyngeal Reflux (LPR).
Metode. Penelitian ini merupakan tinjauan naratif. Pencarian literatur dilakukan melalui 3 sumber basis data yaitu Pubmed, Google Scholar, dan Proquest dalam rentang publikasi dari tahun 2011-2021. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria eligibilitas yang telah ditentukan. Penelitian ini membahas pilihan menu diet rendah asam, diet rendah lemak dan minuman alkali yang disarankan untuk penderita LPR.
Hasil. Total 8 studi dimasukkan dalam tinjauan naratif ini. Terapi LPR selain diberikan PPI dosis tinggi dua kali sehari, juga diberikan anjuran modifikasi diet. Modifikasi diet yang diberikan dapat berupa diet rendah asam yaitu menghindari makanan dengan pH asam (pH <5), diet rendah lemak yaitu mengonsumsi lemak 10-25% saja dari kebutuhan total per hari, dan mengonsumsi minuman alkali dengan pH 8 yang terbukti memiliki manfaat dalam perbaikan gejala pasien laryngopharyngeal reflux.
Kesimpulan. Pilihan modifikasi diet berupa diet rendah asam, rendah lemak, dan minuman alkali sangat dianjurkan untuk terapi pada penderita Laryngopharyngeal Reflux
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.