Hubungan antara Tingkat Stres dengan Dismenore Primer pada Mahasiswi Tahun Pertama Program Studi Kedokteran Angkatan 2018 Fakultas Kedokteran
Abstract
Abstrak
Dismenore primer merupakan keluhan ginekologis yang sering terjadi pada remaja di dunia. Dismenore primer akan berdampak pada kualitas hidup, dapat menurunkan konsentrasi belajar seseorang karena nyeri yang dirasakan. Salah satu faktor risiko dismenore primer adalah stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan dismenore primer pada mahasiswi tahun pertama program studi kedokteran angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 146 orang. Data responden diperoleh dari kuisioner. Data dianalisis menggunakan uji Fhiser. Hasil penelitian menunjukan lebih dari separuh responden tidak stres (65,1 %) dan tidak dismenore primer (93, 8%). Hasil analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan dismenore primer dengan p=0,720 (p> 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswi tahun pertama tidak mengalami dismenore primer dan tidak stres. Tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan dismenore primer.
kunci : stres, dismenore primer, mahasiswi tahun pertama.
Abstract
Primary dysmenorrhea is a gynecological complaint that often occurs in adolescents in the world. Primary dysmenorrhea will have an impact on quality of life, can reduce the concentration of learning because of the pain. One of the risk factor for primary dysmenorrhea is stress. This study was conducted to determine the relationship between stress levels and primary dysmenorrhea in the first year female medical students of the 2018 registered year at Medical Faculty of Andalas University.Cross-sectional study design with total sampling technique was used with 146 people of total sample. Respondents's data were obtained from questionnaires. Data were analyzed by using the Fhiser test. The results showed that more than half of the respondents were not stressed (65.1 %) and neither have primary dysmenorrhea (93.8%). The results of bivariate analysis showed that there was no correlation between stress levels and primary dysmenorrhea with p = 0.720 (p> 0.05). The conclusion of this study is most of the first year female medical did not experience primary dysmenorrhea and were not stressed. There are no relationship between stress levels with primary dysmenorrhea.
Keywords : stress, primary dysmenorrhea, first year female students
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.