Karakteristik Pasien Leukemia Granulositik Kronik Berdasarkan Hasil Direct Coomb’s Test di RSUP Dr. M. Djamil

  • Aisyah Dhia Zahira Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Zelly Dia Rofinda Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia
  • Amirah Zatil Izzah Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
  • Efrida Efrida Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia
  • Rudy Afriant Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia
  • Rahmatini Rahmatini Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
Keywords: direct coomb's test, leukemia granulositik kronik, luka sedang

Abstract

Abstrak

Latar Belakang: Leukemia Granulositik Kronik (LGK) merupakan penyakit mieloproliferatif yang ditandai dengan adanya proliferasi seri granulosit tanpa ada gangguan diferensiasi. Direct Coomb’s Test (DCT) digunakan untuk mendekteksi adanya antibodi imun, baik IgG maupun komponen komplemen (umumnya C3d) yang menutupi atau mensensitisasi sel eritrosit. Pemeriksaan coomb’s test pada pasien LGK dilakukan apabila adanya kecurigaan anemia dan terjadinya retikulositosis tanpa ditemukan adanya sumber perdarahan yang jelas.

Objektif: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien LGK berdasarkan hasil direct coomb’s test di RSUP Dr. M.Djamil Padang.

Metode: Penelitian deskriptif dilakukan terhadap semua pasien yang didiagnosis LGK yang memiliki hasil direct coomb’s test. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dengan 30 sampel yang memiliki data berupa usia, jenis kelamin, hasil direct coomb’s test, derajat anemia, hitung retikulosit, dan jenis terapi.

Hasil: Penelitian berdasarkan jenis kelamin pada pasien leukemia granulositik kronik didapatkan lebih banyak perempuan yaitu 18 pasien (60%) dan laki-laki 12 pasien (40%) dengan rerata usia 44 tahun. Direct  coomb’s test menunjukkan hasil positif pada 21 pasien (70%) dan negatif pada 9 pasien (30%). Anemia berat paling banyak ditemukan pada direct coomb’s test negatif dengan 55,6%. Retikulositosis lebih banyak ditemukan pada hasil direct coomb’s test positif.

Kesimpulan: Pasien LGK dengan hasil direct coomb’s test positif lebih banyak ditemukan anemia berat, anemia sedang, dan retikulositosis.

Kata kunci: direct coomb’s test, leukemia granulositik kronik, luka sedang

 

Published
2024-09-28
Section
Research Articles