Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Andalas
Abstract
Abstrak
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan prevalensi perokok laki-laki tertinggi di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dan memiliki jumlah perokok terbanyak ketiga di dunia. Prevalensi perokok usia 15 tahun atau lebih di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka ia cenderung tidak merokok. Mahasiswa kedokteran lebih memahami bahaya rokok bagi kesehatan tubuh.
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada mahasiswa kedokteran Universitas Andalas.
Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2020 hingga Desember 2022. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dimana semua populasi menjadi sampel, yaitu 153 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS) dan kuesioner Global Youth Tobacco Survey (GYTS), kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil analisis cross tab didapatkan stres (p = 0,250) dan pengaruh orang tua (p = 0,067) memiliki nilai p>0,05, sedangkan pengaruh teman sebaya (p = 0,001) dan iklan rokok (p = 0,016) memiliki nilai p<0,05.
Kesimpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok, yaitu pengaruh teman sebaya dan iklan rokok, sedangkan stres dan pengaruh orang tua tidak berpengaruh.
Kata kunci: perilaku merokok, stres, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, iklan rokok
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.