Perbandingan Lama Rawatan Pasien Sectio Caesarea Metode ERACS dengan Metode Konvensional di RSIA Restu Ibu Padang
Abstract
Latar Belakang. Angka sectio caesarea yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun mendorong banyaknya potensi yang timbul untuk mengembangkan pelayanan, salah satunya dari aspek kecepatan pemulihan yang ditawarkan metode ERACS (Enhanced Recovery After Caesarean Surgery). Metode ERACS memiliki beberapa perbedaan dari metode konvensional, dan menurut penelitian terdahulu, metode ERACS menunjukan lebih banyak keunggulan yang dapat menguntungkan pasien, salah satunya dari segi lama rawatan.
Objektif. Mengetahui perbandingan lama rawatan pasien sectio caesarea metode ERACS dengan metode konvensional di RSIA Restu Ibu Padang.
Metode. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain kohort. Data diambil secara retrospektif dari rekam medik pasien sectio caesarea di RSIA Restu Ibu periode November-Desember 2021. Sampel berjumlah 67 pasien yang dipilih menggunakan total samplingberdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil. Frekuensi lama rawatan paling tinggi pada pasien sectio caesarea dengan metode konvensional adalah lebih dari atau sama dengan 3 hari, sedangkan lama rawatan pada metode ERACS menunjukan paling banyak pasien dirawat selama 2 hari. Hasil analisis dengan uji Chi-square pada perbandingan lama rawatan antara metode ERACS dengan metode konvensional di rumah sakit tempat penelitian menunjukan nilai p=0,002.
Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) dari perbandingan lama rawatan antara metode ERACS dengan metode konvensional di RSIA Restu Ibu Padang.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.