Gambaran Faktor Risiko Penularan HIV/AIDS pada Kelompok Lelaki Seks Lelaki di Kota Bukittinggi
Abstract
Latar Belakang: Kejadian HIV/AIDS banyak terjadi usia produktif dengan persentase terbanyak pada laki-laki. Di Indonesia kasus HIV pada laki-laki di tahun 2019 lebih tinggi dari perempuan yaitu dengan persentase HIV 64,50% dan AIDS 68,60% pada laki-laki. Lelaki seks lelaki merupakan faktor risiko terbanyak dalam penularan HIV/AIDS yaitu 22 kali lebih besar diantara populasi berisiko di dunia tahun 2018. Kelompok LSL termasuk kelompok yang berisiko tinggi tertular HIV disebabkan karena perilaku hubungan seksual anal intercourse dan praktik seksual berisiko oleh kelompok tersebut.
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko penularan HIV/AIDS pada kelompok Lelaki Seks Lelaki di Kota Bukittinggi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian yang dilaksanakan di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bukittinggi. Teknik pengambilan subjek adalah total sampling. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 37 orang.
Hasil: Hasil penelitian ini memperoleh data responden memiliki status HIV negatif (89,2%), kelompok umur terbanyak 26-35 tahun (59,5%), tingkat pendidikan SMA/sederajat (64,9%), pekerjaan sebagai wiraswasta & pedagang (64,9%), responden belum menikah (91,9%), tingkat pengetahuan yang kurang tentang HIV/AIDS (45,9%), perilaku seksual selalu memakai kondom (67,6%), jumlah pasangan sejenis 1 orang (48,6%), serta peranan seks top (45,9%).
Kesimpulan: Hasil tes HIV yang negatif pada LSL perlu dilakukan screening sesuai aturan dari Kementrian Kesehatan. Perilaku seksual dan karakteristik pada LSL penting mendapat perhatian agar tidak meningkatkan angka HIV/AIDS.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.