Karakteristik Pasien COVID-19 Simtomatik dan Asimtomatik di Rumah Sakit

Sebuah Tinjauan Literatur

  • Amellya Sucieta S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
  • Sabrina Ermayanti Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia
  • Sukri Rahman Bagian Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia
Keywords: Karakteristik klinis, simtomatik, asimtomatik, COVID-19

Abstract

Latar Belakang: Karakteristik pasien COVID-19 diperlukan dalam pengendalian pandemi COVID-19. Beragamnya gejala klinis yang muncul, mulai dari asimtomatik sampai kritis menyebabkan perbedaan dalam diagnosis, isolasi, dan pengobatan pasien. Pasien asimtomatik dapat bertindak sebagai karier yang menyebarkan virus kepada orang lain. Pasien simtomatik dengan gejala ringan sampai berat memerlukan intervensi dan pengobatan yang berbeda untuk mencegah penularan dan perburukan klinis. Perbedaan intervensi juga perlu mempertimbangkan durasi konversi negatif yang berkaitan dengan risiko penularan dan peningkatan kasus COVID-19.

Objektif: Tinjauan literatur ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik pasien COVID-19 simtomatik dan asimtomatik di rumah sakit.

Metode: Pencarian artikel penelitian bersumber dari database PUBMED dan ScienceDirect, yang melalui proses penyaringan dan analisis data.

Hasil: Tinjauan ini dilakukan terhadap 13 artikel penelitian yang terdiri dari: 3 artikel meneliti pasien simtomatik, 4 artikel meneliti pasien asimtomatik, 6 artikel meneliti pasien simtomatik dan asimtomatik. Prevalensi pasien COVID-19 simtomatik di rumah sakit lebih banyak dibandingkan pasien asimtomatik. Pasien simtomatik lebih banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih tua dibandingkan pasien asimtomatik. Pasien simtomatik memiliki median usia berkisar antara 22-69 tahun, sedangkan pasien asimtomatik berkisar antara 19-37 tahun. Sebagian besar studi menemukan dominasi laki-laki pada kelompok pasien simtomatik, dan perempuan pada kelompok pasien asimtomatik. Durasi konversi negatif hasil pemeriksaan RT-PCR pada pasien simtomatik dan asimtomatik dari tinjuan ini tidak ditemukan perbedaan signifikan.

Kesimpulan: Durasi konversi negatif dalam penentuan bebas isolasi pasien COVID-19 perlu mempertimbangkan durasi sejak awal terkonfirmasi positif pada pasien asimtomatik, pertimbangan perbaikan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang pada pasien simtomatik.

Published
2022-09-23
Section
Review