Pemahaman dan Sikap Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Mengenai Bantuan Hidup Dasar
Abstract
Latar belakang: Pemberian bantuan hidup dasar (BHD) yang merupakan kompetensi 4A bagi lulusan dokter Indonesia, apabila dilakukan segera setelah henti jantung dapat meningkatkan kelangsungan hidup seseorang hingga 2-3 kali lipat.
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemahaman dan sikap dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas andalas mengenai BHD.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong lintang dengan metode simple random sampling dengan 105 responden. Responden merupakan dokter muda FK Unand yang telah menyelesaikan seluruh kepaniteraan klinik pada periode Agustus 2020 – Maret 2021. Data dikumpulkan menggunakan borang elektronik yang telah divalidasi. Analisisyang dilakukan merupakan analisa univariat dengan menggunakan SPSS.
Hasil: Penelitian ini telah mengidentifikasi data mengenai karakteristik dokter muda meliputi: usia; jenis kelamin; angkatan; dan pengalaman melakukan BHD pada pasien sebenarnya. Ditemukan 94,3% responden sudah pernah melakukan BHD pada pasien dan terdapat 6 responden yang belum pernah melakukan BHD pada pasien sebenarnya. Hampir separuh (48,6%) responden memiliki pemahaman BHD yang baik, 37,1% cukup, dan 15% kurang. Mayoritas (64,8%) responden memiliki sikap yang baik mengenai BHD; 34,3% cukup; dan 1% kurang baik.
Kesimpulan: Kegiatan belajar mengajar terkait BHD sudah memberikan hasil yang baik dilijat dari pemahaman dan sikap dokter muda yang cukup baik. Akan tetapi lama rentang penyegaran BHD perlu diperhatikan agar jangan melebihi 6 bulan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.