Tatalaksana Urosepsis: Sebuah Tinjauan Sistematis

  • Muhammad Raihan Farrasky S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
  • Etriyel MYH Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia
  • Rinal Effendi Bagian Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia
Keywords: Urosepsis, Tatalaksana, Tinjauan literatur sistematis

Abstract

Latar Belakang: Sepsis didefinisikan sebagai disfungsi organ yang disebabkan kegagalan homeostatis oleh respons tubuh yang tidak teratur dalam menghadapi infeksi sehingga mengancam jiwa. Hal ini menjadi ancaman diakibatkan angka harapan hidup bertambah sehingga terjadi peningkatan komorbiditas. Urosepsis adalah sepsis yang terjadi akibat infeksi pada urogenital, berupa respons inflamasi sistemik yang merupakan sekuele dari infeksi pada traktus urinarius, sering terjadi sebagai komplikasi lanjutan obstruksi, tumor saluran kemih, maupun stenosis dari saluran kemih juga pada tindakan invasif.

Objektif: Kajian ini dilakukan untuk mengetahui tatalaksana dari kasus urosepsis.

Metode: Penelitian ini merupakan tinjauan literatur sistematis. Pencarian dilakukan melalui empat pangkalan data, yaitu Pubmed, ScienceDirect, The Cochrane Central Register of Controlled Trials (CENTRAL), dan Turning Research Into Practice (TRIP). Masing-masing dari hasil penemuan diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi diikuti pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA), yang disintesis dalam bentuk matriks data, yang sebelumnya telah dilakukan telaah kritis.

Hasil: Terdapat 18 jurnal artikel/studi kualitatif maupun kuantitatif yang termasuk dalam tinjauan literatur sistematis ini. Ditemukan bakteri patogen yang paling umum mendasari kasus urosepsis adalah bakteri gram negatif. Berdasarkan kegiatan tinjauan literatur sistematis, tatalaksana urosepsis memiliki tiga konsep pengobatan, yaitu terapi penggunaan antimikroba, terapi eliminasi serta spesifik, serta terapi tambahan.

Kesimpulan: Tatalaksana urosepsis sendiri masih terus berkembang dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut terutama pada studi dengan sifat kualitatif.

Published
2022-08-28