Korelasi Konsumsi Makronutrien dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Penderita Obesitas Tahun 2022

  • Ainindia Khairunnisa S1 Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, 25163, Indonesia
  • Almurdi Almurdi Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia
  • Nur Indrawati Lipoeto Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
  • Ulya Uti Fasrini Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
  • Citra Manela Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, 25163, Indonesia
Keywords: hiperglikemia, makronutrien, obesitas

Abstract

Latar Belakang: Konsumsi makronutrien secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas yang secara tidak langsung dapat mengakibatkan resistensi insulin sehingga terjadinya hiperglikemia yang dapat memicu penyakit degeneratif seperti diabetes melitus.

Objektif: Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi antara konsumsi makronutrien dengan gula darah puasa pada penderita obesitas.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sekunder berupa data indeks massa tubuh, gula darah, dan makronutrien yang dinilai menggunakan food recall 2 x24 jam. Sampel penelitian berjumlah 40 orang. Analisis data menggunakan analisis data univariat dan bivariat dengan korelasi Spearman.

Hasil: Rerata total energi 1.707,9 gram/hari, karbohidrat 219,93 gram/hari, protein 62,56 gram/har, lemak 64,30 gram/hari. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara konsumsi karbohidrat (p=0,645), protein (p=0,776), dan lemak (0,876) terhadap kadar gula darah puasa.

Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara konsumsi makronutrien dengan kadar glukosa darah puasa pada penderita obesitas. Hal ini disebabkan karena faktor lain seperti usia, jenis kelamin, keturunan, dan lain-lain.

Published
2024-09-28
Section
Research Articles