Gambaran Fungsional Sendi Bahu Pasien Pasca Mastektomi Radikal Berdasarkan Skor QuickDASH
Abstract
Latar belakang: Gangguan pada fungsi sendi bahu sering ditemukan pada pasien setelah menjalani prosedur mastektomi radikal. Gejala yang sering ditemukan pasca pembedahan adalah keterbatasan fungsi bahu, kelemahan ekstremitas atas, limfedema, dan nyeri dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsional sendi bahu pasien pasca mastektomi radikal berdasarkan skor QuickDASH di RSUP Dr. M Djamil Padang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Data dikumpulkan menggunakan teknik consecutive sampling. Sampel penelitian ini menggunakan data primer berupa wawancara pasien pasca mastektomi radikal di RSUP Dr. M Djamil Padang periode 2020 – 2021 menggunakan kuesioner QuickDASH. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria didapatkan sebanyak 35 sampel. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kelompok usia terbanyak pada rentang ≥ 45 tahun (77,1%), tingkat pendidikan SMA/Sederajat (51,4%), tidak bekerja (74,3%), dan tingkat pendapatan Rp1.000.000,- s.d. Rp5.000.000,- (68,6%). Sisi pengangkatan terbanyak pada sisi unilateral kiri (54,3%), dengan riwayat terapi radiasi (51,4%), dan dengan kategori stadium lanjut (54,3%). Pasien paling sering berada pada kategori disabilitas minimum (60%).
Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah pasien pasca mastektomi radikal paling sering memiliki gangguan fungsional sendi bahu pada kategori disabilitas minimum. Gangguan tersebut ditemukan meningkat seiring meningkatnya stadium dan pada pasien yang mendapatkan radioterapi. Fungsi sendi bahu dipengaruhi oleh sisi pengangkatan, stadium, dan riwayat terapi radiasi. Sedangkan pendidikan, pendapatan, dan lama waktu sejak operasi tidak memengaruhi fungsi sendi bahu.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.