Hubungan Laju Endap Darah (LED) dengan Kejadian Syok pada Pasien Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C)
Abstract
Latar Belakang: Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) merupakan respon inflamasi yang melibatkan > 2 organ pasca infeksi SARS-CoV-2. Pemeriksaan marker inflamasi dapat membantu klinisi dalam menegakkan diagnosis dan memprediksi luaran buruk, seperti kejadian syok. Laju endap darah (LED) merupakan marker inflamasi yang murah dan mudah dilakukan di layanan primer yang memiliki keterbatasan fasilitas.
Objektif: Mengetahui hubungan LED dengan kejadian syok pada pasien MIS-C yang dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada pasien yang didiagnosis MIS-C sesuai kriteria World Health Organization (WHO). Data kemudian dianalisis dengan uji Mann-Whitney.
Hasil: Penelitian ini mendapatkan median LED adalah 25,5 (1-117) mm/jam pada pasien MIS-C. Sebanyak 43,8% pasien mengalami syok. Uji statistik Mann-Whitney menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai LED pada pasien MIS-C yang mengalami syok dengan yang tidak (p = 0,055).
Kesimpulan: Median LED pada pasien MIS-C ditemukan meningkat melebihi batas normal. Pasien MIS-C yang mengalami syok memiliki median nilai LED yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tidak (43 vs. 19,5 mm/jam), namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara nilai LED dengan kejadian syok pada pasien MIS-C. Pemeriksaan LED tidak dianjurkan untuk digunakan dalam memprediksi kejadian syok pada pasien MIS-C.
Kata kunci: Laju Endap Darah, Luaran, MIS-C, SARS-CoV-2, Syok
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.