Profil Kejadian Fraktur Humerus Pada Anak Di RSUP Dr. M. Djamil Padang

  • Rr Dyana Wisnu Satiti Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Roni Eka Sahputra Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Roza Silvia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Keywords: Fraktur humerus, anak-anak, suprakondiler

Abstract

Latar Belakang. Fraktur sampai saat ini masih menjadi  masalah utama dalam bidang kesehatan karena dapat mengenai semua kelompok usia, terutama anak-anak. Fraktur suprakondiler merupakan fraktur tersering yang ditemukan pada fraktur humerus anak dikarenakan faktor anatomi dan peristiwa trauma tunggal seperti kecelakaan lalu lintas dan terjatuh dari ketinggian.

Objectif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kejadian fraktur humerus pada anak yang dirawat di RSUP dr. M. Djamil Padang pada tahun 2014-2017.

Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder terhadap 43 pasien anak yang mengalami fraktur humerus dan telah menjalani terapi di Bagian Orthopedi RSUP dr. M. Djamil Padang pada tahun 2014-2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan 43 kasus fraktur humerus pada anak antara tahun 2014-2017 di RSUP dr. M. Djamil Padang.

Hasil. Terjadi peningkatan kasus pada tahun 2015 (37,2%). Kelompok usia terbanyak adalah usia 12-17 tahun (48,9%) dan angka kejadian tertinggi dari semua kasus ditemukan pada anak laki-laki (74,4%). Lokasi fraktur yang paling sering adalah pada distal humerus (69,3%), lebih spesifik yaitu pada daerah suprakondiler humerus (46,5%). Berdasarkan jenis fraktur didapatkan fraktur tertutup (76,7%) lebih sering ditemukan dibanding fraktur terbuka (23,3%). Tatalaksana yang sering digunakan yaitu dengan terapi operatif (76,7%). Trauma tunggal (100%) merupakan satu-satunya penyebab fraktur humerus pada anak dengan kecelakan lalu lintas (67,4%) merupakan penyebab tersering terjadinya trauma tersebut.

Kesimpulan. Terdapat peningkatan fraktur humerus pada anak setiap tahunnya. Oleh sebab itu, perlunya pengawasan orang tua terhadap anak-anak agar dapat menurunkan angka kejadian fraktur humerus pada anak.

Published
2020-11-16
Section
Research Articles