Korelasi Indeks Massa Tubuh dengan International Prostate Symptom Score

  • Fairuz Raffelstha Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Hendra Herizal Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Yulistini Yulistini Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Keywords: benign prostat hyperplasia, international prostatic symptoms score, indeks massa tubuh, obesitas

Abstract

Latar Belakang. Benign Prostatic Hyperplasia adalah istilah histopatologis yang berarti terjadinya hiperplasia sel stroma dan sel epitel pada prostat. BPH umumnya terjadi pada pria usia diatas 40 tahun dan kejadiannya meningkat seiring bertambahnya usia. Semakin parah BPH akan menyebabkan semakin terganggunya aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang diduga meningkatkan derajat keparahan BPH yaitu obesitas.

Objektif. Mengetahui korelasi IMT sebagai indikator status gizi dengan IPSS sebagai indikator derajat keparahan BPH.

Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di RSU Bunda BMC Padang. Pengambilan sampel dilakukan dari bulan Februari- April 2020 dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap 21 sampel dengan kriteria pasien penderita BPH yang baru terdiagnosis dan tidak pernah mendapatkan pengobatan BPH sebelumnya serta tidak memiliki riwayat neurogenic bladder. Pengumpulan data dilakukan dengan perhitungan IMT dan wawancara pasien sesuai kuesioner IPSS. Setelah data diperoleh dilakukan uji statistik Pearson r- correlation.

Hasil. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai p=0,092 yang berarti tidak adanya hubungan yang signifikan dan nilai r=- 0,302 yang menunjukkan korelasi yang lemah antara IMT dan IPSS pada pasien BPH.

Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi maupun hubungan antara IMT dengan IPSS pada pasien BPH.

Published
2020-11-16
Section
Research Articles